Far Cry Primal – Apakah Hanya Kenikmatan Sesaat

header

Sesudah berbulan-bulan lamanya aku menunggu kedatangan satu buah game open world bergenre action & petualangan bersama perspektif orang mula-mula, hasilnya Ubisoft rilis iterasi terupdate dari Far Cry, yakni Far Cry Primal. Dgn perasaan yg menggebu-gebu, aku menyalakan PS4 & berencana menghabiskan seluruhnya saat aku diwaktu di hunian memainkan game karya Ubisoft Montreal ini.

Dua puluh jam main-main, aku hasilnya menemukan satu buah game yg mau disukai namun tak dapat. Meski aku akui Far Cry Primal ialah game yg menyenangkan buat dimainkan, tetapi aku merasa tetap terdapat sekian banyak tempat utk menciptakan game ini jauh tambah baik.

Demikian Luas, Demikian Nyata
Far Cry Primal menjadikan anda seseorang anggota suku Wenja bernama Takkar. Anda dapat mengupayakan utk bersi teguh hidup & menyatukan sesama anggota yang lain didunia keras bernama Oros terhadap zaman Mesolitikum, 10.000 SM. Tidak Hanya suku Wenja, terdapat dua suku lain yg mau menguasai Oros, yakni Udam & Izila. Merekalah yg bakal jadi musuh penting anda dalam game ini.

Seperti plot Far Cry diawal mulanya, nyatanya anda merupakan orang yg terpilih dengan cara ajaib & ditakdirkan buat mengambil suku Wenja menuju kemakmuran & kedamaian. Sebab kekaguman dukun setempat bakal kemampuanmu menaklukkan burung hantu, anda dinobatkan jadi seseorang Beast Master.

Dari awal, Far Cry Primal telah menyuguhkan aku bersama Oros yg demikian luas & indah berkat kecanggihan Dunia Engine. Menonton grafis Far Cry Primal yg terasa nyata & detil, bulu kuduk aku berdiri. Visual yg memanjakan mata ini bahkan sanggup menciptakan aku termenung, memikirkan betapa indahnya bumi kita sebelum dirusak oleh tangan-tangan manusia yg tak bertanggung jawab.

Bila diawal mulanya anda sempat main-main Far Cry 4, aku dapat katakan bahwa Oros sedikit lebih luas dari Kyrat. Bagi yg baru dgn game Far Cry, anggaplah Oros seluas Skyrim di game The Elder Scrolls atau Los Santos di Grand Theft Auto V. Tapi, luasnya Oros bagi aku yaitu pedang bermata dua. Di satu sudut, anda bakal puas bertualang & berburu hewan-hewan purba, tetapi di segi lain jadi factor yg menjengkelkan.

Kalau anda penasaran dgn Far Cry 4, anda mampu membaca ulasan kami dimana Kevin menggambarkan daya tarik Kyrat yg indah

Jujur, aku demikian menikmati sepuluh jam perdana permainan bersama menjelajahi tempat-tempat unik & misterius di Oros. Sejak Mulai dari desa yg semua penduduknya tewas oleh cakar & taring agung raja hutan purba, sampai gua di bawah sungai yg nyata-nyatanya menaruh vegetasi nan indah. Gerakan yg aku sukai yakni mendaki puncak paling tinggi di Oros & memandangi keelokannya sewaktu sekian banyak menit, selanjutnya terjun ke danau di bawahnya.

Tetapi, Oros yg demikian luas menciptakan aku kerepotan utk berpindah dari satu lokasi ke area lain, biarpun telah mengeksploitasi Fast Travel. Anda memang lah mampu mengendarai raja rimba purba buat bepergian bersama serta-merta dalam game ini, tetapi anda baru mencari ilmu keahlian itu di tengah permainan. Alhasil, aku mesti mengeksploitasi tombol L3 utk menciptakan Takkar konsisten berlari biar segera hingga ke ruang maksud.

Anda sanggup menonton totalitas tim Ubisoft Montreal dalam mengembangkan Far Cry Primal ini dari gimana mereka membuat bahasa fiktif buat total dialog. Mereka bahkan berkonsultasi dgn ahli linguistik dalam menciptakan tiga dialek tidak serupa buat masing-masing suku.

Sambil menjelajahi Oros, anda dapat ditemani oleh alunan musik perkusi yg mencekam maka menciptakan jantungmu tetap berdebar. Jason Graves, seseorang komposer yg sempat terlibat dalam Dead Space, Tomb Raider, The Order : 1886, & Until Dawn, memang orang yg pas buat menggarap audio dalam Far Cry Primal.

Disayangkan, rata-rata musik yg diputar oleh game ini tidak sejalan dgn apa yg aku harapkan disaat mau bersantai menikmati keasrian Oros. Pasti saja musik mencekam & menciptakan jantung berdebar ialah factor terakhir yg aku inginkan waktu sedang menyusuri keanggunan gunung batu & ketenangan hutan.

Gaya Bertarung Primitif
Far Cry Primal tetap mempunyai perihal & gaya main-main yg sama bersama para pendahulunya. Di dunia Oros yg luas, anda dapat menemukan bermacam kategori tumbuhan buat meracik bom & obat, hewan buas yg dengan cara tiba-tiba menyerang anda tidak dengan dikarenakan, juga dua sampai tiga orang suku musuh yg berpatroli bersama ganteng berani, padahal mereka berada di lokasi suku Wenja.

Anda tetap dapat menguasai markas musuh buat menambah area wilayah suku Wenja, mencari sumber daya utk memperkuat persenjataanmu, & menyelesaikan misi guna meraih experience utk meningkatkan kebolehan karakter. Tapi, Far Cry Primal mempunyai sentuhan baru di dalamnya, merupakan menaklukkan hewan buas.

Berlainan dgn Far Cry 3 & Far Cry 4 dimana anda cuma sanggup memburu hewan buas utk kulit & dagingnya, Far Cry Primal mengizinkan anda menjinakkan anjing liar, serigala, maung, sampai beruang akbar. Peliharaan ini nantinya bakal jadi partner anda bertualang, membawa alih markas musuh, & memburu hewan lain termasuk juga mamut.

Kedatangan feature penaklukan hewan terang berikan angin segar terhadap serial Far Cry. Pasalnya, sekarang anda mempunyai variasi yg lebih luas buat mengawali pertarungan bersama suku Udam & Izila. Anda sanggup menyuruh hewanmu bertindak yang merupakan pengalih perhatian selama anda mengendap-endap dari belakang & lakukan Chained Takedown.

Dikarenakan Far Cry Primal membawa latar saat kepada thn 10.000 SM, seluruhnya senjata yg bakal anda pakai utk bertarung ialah senjata jarak dekat primitif seperti gada & tombak, pula busur panah tradisional yang merupakan satu-satunya senjata jarak jauh. Artinya, anda tak lagi sanggup seenaknya membawa alih markas musuh dgn membunuh tiap-tiap penjaganya memanfaatkan senapan jarak panjang dengan cara diam-diam dari atas bukit.

Kalau anda merasa kurang yakin diri buat menghadapi musuh dengan cara cepat, Far Cry Primal memberikanmu seekor burung hantu pengintai yg bisa melemparkan Sting Bomb penuh dgn lebah mematikan, Berserk Bomb yg mampu menciptakan musuh saling membunuh, & Fire Bomb yg bisa menyulut api buat membakar markas mereka.

Satu elemen yg aku sayangkan dari Far Cry Primal ialah susahnya utk melaksanakan stealth. Bukan sebab NPC yg pintar, tapi rancangan lingkungan memang lah tak memadai utk menginfiltrasi markas musuh dengan cara sembunyi-sembunyi. Tak seperti Far Cry 3 & Far Cry 4 di mana sedia demikian tidak sedikit bangunan & tembok utk bersembunyi, design bangunan terhadap Far Cry Primal berbentuk gubuk-gubuk & lebih terbuka. Dari sepuluh markas yg aku ambil alih, cuma satu yg sukses diinfiltrasi dengan cara diam-diam.

Walaupun begitu, menyerbu markas musuh memakai gada berapi ditemani dgn macan purba tetap terasa menyenangkan & memberikan pengalaman baru dalam serial Far Cry. Oh ya, anda pula mesti coba membawa alih markas memakai mamut sambil tertawa jahat.

Tidak Ada Gading yg Tidak Retak
Far Cry Primal yaitu game yg menyenangkan, aku akui. Tapi sebagaimana mamut raksasa yg jatuh ke lubang perangkap berduri & mati dikarenakan beratnya sendiri, game ini menawari sekian banyak feature ambisius yg menurut aku malah membunuh kenikmatan dalam memainkannya.

Perdana, Oros benar-benar demikian luas, indah, & kelihatan nyata. Tapi, demikian besar nya dunia Far Cry Primal sampai lama-lama Oros malah terasa kosong & monoton. Disaat anda telah menjelajahi semua pelosok Oros, anda tak lagi merasakan kegembiraan & rasa penasaran waktu berjalan-jalan.

Sejauh mata memandang, pemandangan yg anda tonton kelihatan mirip dgn apa yg ada beberapa ratus langkah diawal mulanya. Objek alam yg ada dalam Far Cry Primal tak dapat jauh dari pohon, kumpulan kambing, pohon lagi, gerombolan rusa, & pohon kembali. Akhirnya, dunia Far Cry Primal dapat kelihatan monoton sesudah anda menjelajahi semua isinya.

Ke-2, Takkar yang merupakan karakter yg anda mainkan mempunyai demikian tidak sedikit cabang keahlian. Meski maksudnya memberikan keleluasaan bagi pemain buat tentukan sendiri gaya main Takkar, tapi utk membawa keahlian utama seperti menarget musuh, menandai hewan, & mengendarai hewan buas yg anda jinakkan, anda mesti laksanakan grinding yg monoton.

Amat di sayangkan benar-benar menonton keahlian utama yg sebenarnya sanggup menciptakan Far Cry Primal lebih ringkas, malah mengharuskan pemainnya buat lakukan misi sampingan yg repetitif & menjemukan. Bayangkan saja, aku terpaksa mesti berkali-kali mengantarkan rombongan Wenja kembali ke area aman & melindungi mereka dari serbuan Udam atau Izila yg demikian gampang buat dikalahkan.

Ke-3, narasi yg datar & misi yg itu-itu saja. Tak seperti Far Cry 3 & Far Cry 4 bersama ceritanya yg lumayan misterius, anda sebaiknya janganlah menginginkan tidak sedikit terhadap kisah dalam Far Cry Primal. Demi menghindari spoiler, aku cuma dapat bilang bahwa kisah yg ada dalam Far Cry Primal bakal sanggup anda tebak dgn gampang sama seperti tiap-tiap episode Power Ranger.

Misi yg anda laksanakan, baik itu mutlak atau sampingan, dapat terasa demikian menjemukan. Entah dikarenakan memang lah tema yg diangkat ialah dunia prasejarah atau disaat pembuatan game yg cuma memakan disaat seputar lima belas bln sejak Ubisoft mengadakan survei. Anda tak mau jauh-jauh dari membunuh, kembali membunuh, sedikit menyelinap, & membakar. Tiap-tiap misi yg anda terima mempunyai maksud yg serupa satu sama lain, tapi cuma pengemasannya saja tidak sama.

Rangkuman
Far Cry Primal ialah satu buah game dgn visualisasi yg jelita. Kebolehan Dunia Engine buat membuahkan grafis yg demikian nyata memang lah telah tak butuh anda pertanyakan lagi. Tim Ubisoft Montreal dapat mengaplikasikan suasana prasejarah dgn baik dalam iterasi terupdate Far Cry ini.

Prosedur main yg “primitif” memang memberikan angin segar bagi para pemain Far Cry senior & masihlah menjadikan Far Cry Primal satu buah game yg pantas dicoba. Bidang paling baik dalam Far Cry Primal pasti saja menjinakkan hewan buas & menjadikannya partner berburu, biarpun aku masihlah mengharapkan Far Cry Primal memperbolehkan aku menjinakkan mamut & badak.

Tetapi, Oros yg terlampaui luas & misi yg kurang variatif, bisa jadi bakal menciptakan anda menginginkan serentak menamatkan game ini. Seluruhnya kegembiraan yg anda rasakan di awal permainan kemungkinan pudar berganti dgn rasa bosan.

Misi sampingan sama sekali tak terasa menantang & itu-itu saja. Meski hasilnya anda memutuskan buat meneruskan progres narasi bersama angan-angan mencari sesuatu yg baru, Far Cry Primal berpotensi menciptakan anda kecewa.

Jika definisi anda kepada Far Cry yakni game yg menonjolkan hubungan antara manusia & alam, sehingga Far Cry Primal merupakan iterasi paling baik atas bagaimanakah harusnya serial ini dibuat. Tapi dgn harga yg lumayan mahal, aku tak merekomendasikan game ini kalau anda mencari sesuatu yg dapat membuatmu tenggelam dalam permainan sewaktu puluhan jam. Kecuali, anda benar-benar mencari kesenangan sesaat.

 

Bandar Bola Terbaik